Iklan Dua

Wajah Jalan Minyak Mulai Berubah Jelang Peresmian RDMP

$rows[judul] Keterangan Gambar : Pembenahan kawasan jalan minyak diintensifkan menjelang peresmian RDMP.
Poroskaltim.com, BALIKPAPAN - Wajah kawasan sekitar Kilang Balikpapan kian berubah seiring waktu. Dalam satu pekan terakhir, geliat aktivitas perbaikan infrastruktur tampak semakin intens. Semua diarahkan untuk menyambut peresmian proyek besar Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang dijadwalkan Presiden Prabowo Subianto pada 17 Desember 2025.

Di antara area yang paling terasa perubahannya adalah Jalan Minyak. Akses utama menuju kilang itu kini menjadi pusat kesibukan. Pekerja silih berganti menata permukaan jalan, menebarkan aspal baru, hingga memperjelas marka yang sebelumnya memudar. 

Debu yang dulu sering mengganggu kini mulai sirna setelah pembersihan dilakukan berulang kali. Kawasan tersebut perlahan tampil lebih teratur, memberi kesan kesiapan menyambut peristiwa bersejarah bagi industri energi nasional.

Sementara pembenahan berlangsung di lapangan, pemerintah pusat memastikan progres RDMP telah mencapai fase akhir. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa kilang yang tengah dikerjakan ini akan memberikan tambahan kapasitas produksi minyak lebih dari 100 ribu barel per hari mulai 2026.

“Insyaallah tanggal 17 Desember diresmikan,” ujarnya di Jakarta.

Tambahan kapasitas tersebut diproyeksikan menekan impor solar dan avtur. Bahkan dengan rencana penerapan biodiesel B50 pada Semester II-2026, Indonesia berpotensi mencapai surplus solar hingga 4 juta ton. 

Kelebihan itu, lanjut Bahlil, akan dialihkan untuk memperkuat produksi avtur sehingga ketergantungan impor semakin berkurang. Pada 2026, impor BBM diperkirakan hanya tersisa pada jenis bensin.

Proyek RDMP Balikpapan sendiri merupakan Proyek Strategis Nasional dengan nilai investasi mencapai US$ 7,4 miliar atau sekitar Rp126 triliun. Selain fasilitas pengolahan, pengembangan juga mencakup pembangunan oil storage berkapasitas dua juta barel—ditargetkan memenuhi hingga seperempat kebutuhan BBM nasional.

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, memastikan seluruh pekerjaan fisik hanya menyisakan tahap penyempurnaan. Menurutnya, sekitar 1–2 persen yang harus diselesaikan, hingga semuanya rampung sebelum tanggal peresmian. (man)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)